Kurikulum adalah jantung dari pembelajaran sebagaimana rencana pembelajaran semester menjadi denyut nadi dari transfomasi ilmu pengetahuan di kelas. Hal ini mengemuka dalam kegiatan pendampingan oleh Pusat Pengembangan Pembelajaran (Pusbangjar) LP3M Unsoed bagi Program Studi S1 Agroteknologi Fakultas Pertanian dan Perikanan Universitas Muhammadiyah Purwokerto. Acara yang berlangsung pada pekan kedua Desember ini menghadirkan dua narasumber, yakni Dr. Abdul Aziz Nasihudin dan Tri Nugroho Adi, M.Si. Dr. Abdul Aziz yang juga sebagai Koordinator Pusbangjar LP3M Unsoed mengungkapkan dalam kegiatan ini kurikulum dievaluasi secara menyeluruh, termasuk MBKM dan RPS sehingga mutu dan kedalamannya dapat gayut. “ Serta yang tidak kalah penting adalah bahwa kita kredibel dan kapabel sehingga dipercaya oleh pihak eksternal, “ jelasnya.
Dalam kegiatan tersebut, keduanya memberi paparan sekaligus pendampingan tentang evaluasi kurikulum dan RPS berbasis Case Method dan Team Base Project. Hal ini tentunya menarik, mengingat kurikulum merupakan seperangkat rencana dan pengaturan mengenai tujuan, isi dan bahan pembelajaran. Selain itu, metode kasus sebagai pembelajaran partisipatif akan memantik mahasiswa untuk mengelaborasi suatu permasalahan dan menstimulasi daya pikir, nalar serta kreativitasnya untuk menghasilkan solusi. Ada pun dengan metode tim, mahasiswa juga diajak untuk belajar berkolaborasi serta proaktif dalam memahami isu atau tema yang dibahas.